SITUS INFORMASI POSKO JABAR PEDULI DIY - JATENG "unofficial"

Sunday, July 02, 2006

NEWS UPDATE: OCHA: Gempa Yogya dan Gunung Merapi

Laporan Situasi OCHA No. 16
Gempa di DIY dan Jawa Tengah

Laporan ini bersumber dari informasi yang diterima dari staf PBB di Jakarta, dan tim PBB di Yogyakarta. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh POSKO JABAR.


ISU PENTING
Isu ketersediaan air dan sanitasi masih menjadi faktor kunci bagi para korban gempa. Walaupun usaha usaha secara substansial telah dilakukan, baik oleh Pemerintah, UNICEF, maupun NGO, kekosongan air masih saja ada.

Perlunya unit hunian yang lebih kuat dipandang perlu sebagai hunian transisi antara hunian darurat dan rumah permanen. Pendekatan ini sedang didiskusikan antara Pemerintah, NGO dan institusi lain yang berkepentingan.

Total 1.890 bangunan sekolah primer di Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah telah rusak dan perlu segera dilakukan dukungan darurat sebelum masa sekolah dimulai kembali pada 17 Juli.

Presiden SBY merencanakan untuk mengunjungi Bantul dan Klaten pada 2 July untuk mengumumkan berakhirnya tahap tanggap darurat dan dimulainya tahap rekonstruksi.

Dokumen revisi "Earthquake Response Plan" sedang dikerjakan dan dalam beberapa hari sudah dapat disebarkan pada para donatur.


SITUASI
Berdasarkan data tertanggal 29 Juni 2006 pukul 18:00, korban jiwa berada pada angka 5.778 jiwa. Luka luka 37.912 orang. 205.888 rumah hancur total. 406.166 rumah lain mengalami rusak akibat gempa. Statistik ini berasal dari BAKORNAS.

Pada 26 Juni 2006, laporan BAKORNAS menyatakan bahwa dukungan pada Pemerintah DIY dan Provinsi Jawa Tengah adalah:

  • Total dana tersedia Rp. 232.753.849.082,-
  • Dana yang telah terdistribusikan Rp. 128.667.040.000,-
  • Dana yang masih tersedia Rp. 104.086.809.082,-
Menurut Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono X, seperti dilansir beberapa media lokal menyatakan bahwa disebabkan oleh pendistribusian dana yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadapa masyarakat korban gempa dinilai lamban, tahapan tanggap darurat akan diperpanjang.

Bantul
Menurut data 26 Juni, dana jatah hidup telah didistribusikan pada 389.293 orang di sembilan kecamatan (Dlingo, Pundong, Pajangan, Jetis, Bantul, Plered, Bambanglipuro, Imogiri dan Piyungan). Distribusi akan diteruskan pada 23.310 jiwa di kecamatan Sanden.
Dari sekitar Rp. 70 milyar dana yang dialokasikan, sejauh ini sekitar Rp. 37 milyar telah didistribusikan pada 10 kecamatan. 7 kecamatan lain akan segera menyusul.

223 keluarga di kecamatan sangat membutuhkan hunian sementara. Dari sekitar 5.278 tenda darurat/tarpaulin yang diterima oleh SATLAK Bantul, 4.188 diantaranya telah didistribusikan. Pemerintah setempat memprioritaskan pengiriman tenda ke Bambanglipuro, Imogiri, Jetis, Sewon, Pundong, Plered dan Piyungan.

Tenda sangat dibutuhkan bagi sekolah dan PUSKESMAS setempat.
Di bidang kesehatan, bangunan semi-permanen atau tenda khusus yang dapat bertahan 6-12 bulan sangat dibutuhkan, sambil menunggu puskesmas dan klinik kesehatan selesai dibangun.
Di sektor pendidikan, sekitar 1.600 unit tenda besar (6x14m) dibutuhkan untuk operasi sekolah sementara (SD, SMP, SMA).

Total 115 bangunan sekolah yang rusak ringan saat ini sedang di rehabilitasi dengan menggunakan budget dari pemerintah kabupaten. Dana tambahan sangat dibutuhkan untuk mendukung rehabilitasi bangunan sekolah yang rusak berat dan hancur.

Pemerintah lokal juga sedang mengumpulkan data mengenai kerusakan dan akses dana terhadap sekitar 76.000 pengrajin di kecamatan ini. Organisasi yang bergerak di sektor pertanian sangat diharapkan dukungannya melalui kerja sama dengan sektiar 636 petani di Bantul.

Jawa Tengah
Media lokal memberitakan bahwa pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengalokasikan dana sebesar 11.6 milyar rupiah untuk program rekonstruksi sekolah. Bersama itu pula, Kementrian Pendidikan Nasional akan menyediakan 30.8 milyar rupiah dan sumbangan dari swasta dan masyarakat sebesar 3.5 milyar rupiah.

Klaten
BAPEDA Provinsi Jawa Tengah telah menyetujui untuk melakukan pembangunan dan rekonstruksi rumah dengan strategi pendekatan komunitas.

Edukasi akan menjadi prioritas utama dalam proses rekonstruksi di Jawa Tengah. Dinas Pendidikan dan USAID sedang melakukan penaksiran cepat (rapid assessment) mengenai kebutuhan di bidang pendidikan. Penaksiran di tujukan untuk menetapkan kebutuhan di sekitar 200 sekolah di 7 kecamatan. Penaksiran akan selesai pada tanggal Jumat, 30 Juni 2006.

JICA (Japan International Cooperation Agency) telah bertemu dengan wakil gubernur Jawa Tengah dan menawarkan untuk membantu pembangunan industri kecil keramik dan tembikar di Desa Bayat, Kecamatan Wedi.

Gunung Merapi
Aktivitas Gunung Merapi dilaporkan terus menurun. Bagaimanapun, status kewaspadaan masih tetap AWAS, terutama di daerah sekitar sungai Gendol.

Media massa lokal memberitakan bawah ribuan orang yang mendiami kawasan di sekitar gunung Merapi sedang menghadapi kekurangan air. Hal ini disebabkan kerusakan instalasi air dan sumur sumur warga di Umbel bebeng, Kaliadem. pemerintah kabupaten Sleman akan terus berusaha mendistribusikan 14.000 liter air setiap harinya.

Hujan abu Merapi juga telah menghancurkan tanaman sayuran di daerah Klaten yang menyebabkan kesulitan pada para petani.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home